Sebagian dari kita percaya bahwa selesai pandemi ini segala hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan selama waktu self-quarantine akan kembali seperti semula, namun sebagian juga percaya bahwa ada tatanan kebiasaan ‘New Normal’ yang belakangan ini menjadi keseharian baru dalam hidup kita.
Walaupun pandemi ini seperti menampar kita bersama-sama dengan segala hal baik itu kerugian materi dan non material, ada hal-hal positif baru yang mungkin bisa kita terapkan untuk kehidupan normal setelah ini. Apa saja kira-kira ‘The New Normal’ itu?
- Sering mencuci tangan dan memakai masker ketika bepergian ke luar adalah hal esensial.
Kemarin mencuci tangan dan memakai masker mungkin hanya kebiasaan yang jarang kita lakukan dan ketika dilakukan pun hanya sesaat & keperluan mendesak seperti ketika sedang flu atau naik kendaraan. Berbanding terbalik dengan saat ini, rasanya jika 20 menit belum mencuci tangan seperti ada rasa tidak aman atau keluar tanpa masker pasti akan otomatis berbalik dan memakai masker. Produk hand sanitizer, handwash dan masker (kain atau medis) berubah menjadi kebutuhan primer yang secara otomatis ada setiap saat dan kita bawa kemana-mana.
- Cara bertegur sapa baru, belajar dan bekerja dengan panggilan video
Aktivitas nongkrong dan menghabiskan waktu berjam-jam di sebuah café bersama teman-teman kini mau tidak mau harus ditinggalkan lebih dulu dan bertegur sapa melalui panggilan video secara duo atau kolektif menjadi ‘The New Normal’ saat ini. Beberapa aplikasi seperti Zoom, Skype, Whatsapp Video, Line Video atau Telegram semakin sibuk jaringanya. Tidak hanya itu, dengan melakukan panggilan video bahkan tidak hanya untuk berbincang bersama teman namun kegiatan belajar mengajar dan bekerja pun bisa dilakukan dengan cara ini. Banyak yang merasakan dengan cara ini kita tidak perlu kebingungan memilih baju apa yang akan dipakai dan menghemat biaya akomodasi atau jajan di tempat. Semua bisa kita lakukan dari rumah sambil melakukan aktivitas lain seperti rebahan, ngemil dan membaca buku.
- Bye bye bioskop mall, private screening di rumah saat ini lebih menyenangkan!
Menonton berjamaah di bioskop mulai ditinggalkan dan budaya menonton sendiri di rumah dengan menggunakan handphone, Home TV dan perangkat laptop terasa lebih hemat dan bebas. Tidak heran, situ-situs nonton berbayar seperti Netflix, Viu, HBO Go, Iflix atau GoPlay menjadi kanal menonton film dan series terbaru ketika menghabiskan waktu luang di rumah. Gak ada lagi tuh antri-antri tiket di bioskop, ongkos ke bioskop atau beli camilan mahal di dalam bioskop. This kind of new normal was fun, tho!
- Online Shopping meminimalisir kontak sosial langsung dan lebih efisien!
Berjalan-jalan di mall atau mengunjungi offline store menjadi hal yang mahal saat ini. Dengan diefektifkanya PSBB di beberapa wilayah di Indonesia membuat pergerakan aktivitas belanja kita pun tidak bisa dilakukan secara offline lagi. Saat ini, online shopping merupakan salah satu bentuk new normal dan alternatif yang selain membuat waktu lebih efisien juga dapat membantu mengurangi penyebaran virus karena tidak ada aktivitas sosial yang dilakukan secara langsung. Dimanapun dan kapanpun kamu bisa mengakses website store dan marketplaces favoritmu untuk belanja berbagai kebutuhan tanpa harus keluar dari rumah.
- Masih ada hal primer yang lebih penting yaitu ‘bertahan hidup’
Disadari atau tidak, kebiasaan kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pun perlahan ikut berubah. Tak apa tak punya baju baru saat lebaran tapi saya tidak bisa bertahan hidup tanpa makanan ataupun minuman. Menyadari hal ini pun termasuk bentuk ‘new normal’ dari kita yang biasanya tergolong komsumtif dalam banyak hal. Mulai sekarang dan setelah pandemi berakhir saya akan mencoba lebih menghargai peran petani dan peternak karena mereka adalah sumber ketahanan yang masih membuat kita tetap bisa makan dan hidup sehat sampai saat ini.
“On the new normal the thing I was probably more proud than anything else is that we were just trying to put positive energy out there in the world, and we got to do it for one season and that’s more than most.” -Justin Bartha